Fortune Full Solusi 082123926199 – Tahukah Anda kalau Chiller AC outdoor telah banyak digunakan dalam sistem pendingin? Khususnya untuk gedung komersial, perkantoran, sampai ke fasilitas industri. Sistem ini bekerja dengan cara mendinginkan air, lalu menyalurkannya ke unit penanganan udara (AHU) atau unit koil kipas (FCU) untuk menurunkan suhu ruangan.
Dibandingkan dengan AC konvensional, chiller memang lebih efisien dalam hal mendinginkan area luas. Juga mampu dalam menjaga suhu tetap stabil dalam jangka waktu lama. Keunggulan utama dari chiller AC outdoor ini terletak pada efisiensi energi dan distribusi udara yang lebih merata.
Teknologi ini tidak hanya mampu menciptakan kenyamanan maksimal. Melainkan juga membantu penghematan biaya operasional dalam jangka panjang. Namun, supaya kinerjanya bisa tetap optimal, chiller membutuhkan perawatan rutin. Mulai dari memahami cara kerja, manfaat, dan langkah-langkah perawatan akan membantu Anda memaksimalkan performa sistem pendingin ini. Temukan semua jawabannya di sini!
Cara Kerja Chiller AC Outdoor
Bagaimana secara teknis Chiller AC outdoor bekerja? Chiller AC outdoor ini bekerja dengan menggunakan prinsip dasar sistem refrigerasi, yaitu menyerap panas dari air, lalu membuangnya ke lingkungan luar. Proses ini dimulai ketika chiller mengambil air dari sistem pendingin dan mengarahkannya ke evaporator. Di dalam evaporator, air bersirkulasi melalui pipa-pipa yang bersentuhan dengan refrigeran. Refrigeran inilah yang kemudian menyerap panas dari air, menurunkan suhunya sebelum air tersebut dialirkan kembali ke sistem untuk mendinginkan ruangan melalui unit penanganan udara (AHU) atau unit koil kipas (FCU).
Setelah menyerap panas, refrigeran dalam chiller akan mengalami perubahan fase dari cair menjadi gas. Gas panas ini kemudian masuk ke kompresor, tekanannya akan mengalami peningkatan sebelum dialirkan ke kondensor. Pada chiller air-cooled, kondensor akan membuang panas ke udara luar melalui kipas.
Sementara pada chiller water-cooled, panas akan dipindahkan ke air yang kemudian dibuang melalui menara pendingin (cooling tower). Setelah melepaskan panasnya, refrigeran kembali menjadi cair dan masuk ke evaporator untuk mengulangi siklus pendinginan. Dengan mekanisme ini, chiller AC outdoor mampu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman secara efisien.
Jenis-Jenis Chiller AC
Tahukah Anda jika Chiller AC memiliki beberapa jenis yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pendinginan di berbagai sektor. Mulai dari gedung komersial sampai ke industri yang berskala besar. Setiap jenis memiliki sistem kerja yang berbeda, tapi tujuannya tetap sama, menjaga suhu ruangan tetap stabil dengan efisiensi energi yang optimal.
Secara umum, chiller AC terbagi menjadi tiga jenis utama, yaitu air-cooled chiller, water-cooled chiller, dan absorption chiller. Masing-masing punya keunggulan dan karakteristik unik dalam proses pendinginan. Berikut penjelasannya!
1. Air-Cooled Chiller

Chiller ini menggunakan udara sebagai media utama untuk membuang panas dari sistem pendingin. Dilengkapi dengan kipas dan kondensor berbasis sirip (fin) yang membantu mempercepat pelepasan panas ke lingkungan.
Prosesnya dimulai ketika refrigeran menyerap panas dari air di evaporator, kemudian berubah menjadi gas dan masuk ke kompresor untuk meningkatkan tekanannya.
Selanjutnya, gas panas ini dikirim ke kondensor, di mana udara luar mengalir melewati sirip kondensor untuk membuang panas. Keunggulan utama chiller ini adalah kemudahan instalasi dan perawatannya. Namun, chiller ini cenderung memiliki efisiensi yang lebih rendah dibandingkan water-cooled chiller, sebab udara memiliki kapasitas pendinginan yang lebih rendah dibandingkan air.
2. Water-Cooled Chiller

Water-cooled chiller menggunakan air sebagai media untuk menyerap dan membuang panas dari sistem pendinginan. Sistem ini bekerja dengan bantuan menara pendingin (cooling tower) yang bertugas membuang panas ke udara melalui proses evaporasi.
Dibandingkan air-cooled chiller, sistem water-cooled punya efisiensi yang lebih tinggi. Hal ini karena air mampu menyerap panas lebih efektif dibandingkan udara. Chiller ini sering digunakan untuk gedung besar, hotel, rumah sakit, dan fasilitas industri yang membutuhkan pendinginan dengan kapasitas tinggi.
Namun, kelemahan utama dari sistem ini adalah kebutuhan perawatan yang lebih kompleks. Sebab, cooling tower dan sistem perpipaan harus selalu bersih untuk mencegah kerak dan korosi.
3. Absorption Chiller

Jenis chiller yang menggunakan panas sebagai sumber energi utama untuk proses pendinginan. Tidak kompresor seperti pada air-cooled dan water-cooled chiller. Sistem ini memanfaatkan larutan lithium bromide (LiBr) atau amonia sebagai medium pendingin, yang bekerja melalui proses absorpsi dan desorpsi untuk menyerap dan membuang panas.
Keunggulan utama absorption chiller adalah kemampuannya untuk menggunakan sumber panas yang berasal dari energi limbah. Misalnya, seperti panas buangan dari industri atau tenaga surya. Hal ini membuatnya lebih hemat energi dan ramah lingkungan dibandingkan chiller berbasis kompresor.
Namun, sistem ini punya efisiensi yang lebih rendah dibandingkan water-cooled atau air-cooled chiller dalam kondisi tertentu. Sehingga lebih sering digunakan pada aplikasi khusus yang membutuhkan efisiensi energi tinggi dan sumber panas alternatif.
Tips Memilih Chiller AC Outdoor
Memilih chiller AC outdoor yang tepat memerlukan pertimbangan beberapa faktor utama. Misalnya, seperti kapasitas pendinginan, efisiensi energi, dan kebutuhan operasional. Pastikan kapasitas chiller yang dipiluh sesuai dengan luas area dan beban pendinginan agar sistem bekerja optimal tanpa boros energi.
Selain itu, perhatikan juga efisiensi energi yang ditunjukkan oleh Coefficient of Performance (COP) atau Energy Efficiency Ratio (EER). Chiller dengan nilai COP atau EER tinggi mampu menghemat konsumsi listrik, sehingga lebih ekonomis dalam jangka panjang.
Pertimbangkan kondisi lingkungan tempat pemasangan chiller. Jika lokasi memiliki keterbatasan air, air-cooled chiller lebih cocok karena tidak memerlukan cooling tower. Namun, jika efisiensi dan performa jangka panjang lebih diutamakan, water-cooled chiller bisa menjadi pilihan karena mampu membuang panas lebih efektif.
Pastikan juga chiller dilengkapi fitur kontrol otomatis dan sensor pemantauan untuk mempermudah pengoperasian dan perawatan. Dengan memilih chiller yang sesuai, sistem pendinginan bisa bekerja lebih efisien, tahan lama, dan hemat biaya operasional.
Jasa Perawatan AC Terdekat di Jakarta
Service AC Fortune Full Solusi menawarkan layanan perawatan AC profesional dan terpercaya di Jakarta. Berlokasi di Jl. Pejaten Raya No. 40A, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Anda bisa mendapatkan solusi untuk berbagai kebutuhan AC Anda. Mulai dari perbaikan, pemasangan, sampai ke perawatan rutin.
Teknisi berpengalaman dari Service AC Fortune siap mengatasi berbagai jenis AC. Termasuk AC split, cassette, central, dan VRV. Dengan layanan yang cepat dan efisien, Fortune Full Solusi memastikan AC kembali bekerja optimal dan tahan lama.
Supaya mempermudah Anda dalam pelayanan, Service AC Fortune menyediakan layanan konsultasi 24/7 yang bisa diakses melalui WhatsApp. Anda bisa mendapatkan garansi pada setiap layanan. Hal ini tentu akan membuat Anda bisa merasa lebih aman dan percaya dengan hasil pengerjaan.
Segera jadwalkan perawatan AC Anda bersama kami di Service AC Fortune Full Solusi. Hubungi tim profesional kami melalui WhatsApp di sini atau kunjungi website resmi kami untuk informasi lebih lanjut.
Leave a Reply